Bantuan Pemerintah Terlambat Turun, Ketua PKB Kota Bandung Rela Terjun Di Tengah Pandemi
PANDEMI virus Corona (Covid-19) yang melanda dunia termasuk Indonesia telah nyata meluluhlantakkan sendi-sendi kehidupan sosial, ekonomi, agama dan kebudayaan di lingkungan masyarakat yang terdampak. Pemerintah pun harus berpacu adu cepat dengan kecepatan penyebaran virus mematikan yang sangat masif menginfeksi siapa saja tersebut.
Masalah vaksin yang belum ditemukan, ketersediaan layanan kesehatan, pemutusan mata rantai penyebaran hingga penanggulangan dampak sosial ekonomi yang harus diterima tentu menjadi “PR” berat pemerintah pusat hingga daerah. Guna percepatan penanggulangan sesuai UU RI No. 6 Tahun 2018, pemerintah telah membentuk Gugus Tugas Nasional Penanggulangan Covid-19 yang digawangi Kepala BNPB Letjen TNI Doni Munardo.
Terhitung sejak awal Maret 2020 ditemukan 2 kasus positif Corona, pemerintah telah memberlakukan physical distancing, social distancing hingga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Setelah PSBB diberlakukan di DKI Jakarta menyusul Kota dan Kabupaten di sekitar DKI Jakarta. Tepatnya 22 April 2020 Gubernur Jawa Barat (Jabar), M Ridwan Kamil, menetapkan wilayah Bandung Raya yang meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, sebagian Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut menyandang status PSBB.
Otomatis penetapan PSBB ini langsung merontokkan kehidupan ekonomi sebagian besar masyarakat Bandung dan sekitarnya. Pemerintah pun sudah jauh hari menyiapkan Jaring Pengaman Sosial guna mengantisipasi dampak ekonomi dari pemberlakuan PSBB ini. Kang Emil (sapaan akrab Gubernur Jabar) lewat pernyataannya kepada media mengklaim bahwa Jawa Barat siap untuk memberikan bantuan kepada masyarakat Jabar yang terdampak Covid-19.
Bahkan Kang Emil sesumbar bukan hanya masyarakat Jabar yang akan diberikan bantuan, terlebih masyarakat perantau yang tinggal di Jabar pun akan diberikan bantuan sosial (bansos).
Namun, pada kenyataannya, masyarakat Jabar banyak yang kecewa pada janji-janji Kang Emil. Berdasarkan hasil liputan FAKTA di lapangan dan informasi dari akun jejaring sosial di masyarakat, rata-rata masyarakat Jabar, terutama di daerah yang telah ditetapkan aturan PSBB, banyak yang mengeluhkan realisasi janji-janji Kang Emil. Pasalnya, sebagian besar masyarakat hingga saat ini banyak yang belum menerima bansos seperti yang dijanjikan Kang Emil.
Begitu juga di Kota Bandung. Walikota Bandung pada tanggal 22 April 2020 telah menggelar pelepasan bantuan kepada warganya yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebanyak 63 ribu lebih KK. Namun, sampai berita ini ditulis 26 April 2020, bantuan tersebut belum terkonfirmasi diterima oleh masyarakat calon penerima bantuan. Walikota Bandung, Oded M Danial, mengatakan bahwa besaran bantuan tersebut senilai Rp 500 ribu per KK.
Sementara bantuan dari Provinsi Jawa Barat lebih memprihatinkan. “Bantuan Provinsi Jabar hanya 1 sampai 3 paket per RW, lalu bagaimana cara membagikannya ke warga ? Ini akan menimbulkan konflik di masyarakat,” ujar salah satu RW di Kota Bandung kepada FAKTA. Para RW dan RT yang sebelumnya diinstruksikan mendata warga yang rawan miskin terdampak Covid-19 kebingungan dan merasa dikorbankan oleh postingan bansos Kang Emil di akun media sosial.
Carut-marut persoalan distribusi bantuan pemerintah daerah di Kota Bandung dan Jawa Barat membuat para RW berinisiatif menggalang para dermawan untuk melakukan donasi demi membantu warganya yang sedang susah. Kegiatan gotong royong sesama warga ini sangat berdampak signifikan dalam meredam emosi rakyat yang terancam kekurangan stok makanan pokok.
Terjun Di Tengah Pandemi
Adalah H Erwin SE, Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Bandung, merupakan salah satu sosok tokoh warga Kota Bandung yang sangat serius memerangi wabah Covid-19. Semenjak wabah menakutkan ini mulai merebak di Kota Bandung, Haji Erwin (sapaan akrabnya) langsung tancap gas melakukan berbagai tindakan-tindakan nyata.
Sikap empati terhadap sesama, membuat resiko apa pun tidak menjadi halangan untuk berbuat. Situasi yang ada di tengah ancaman wabah Corona semakin membulatkan tekad Haji Erwin untuk membantu masyarakat. Bahkan ia rela terjun langsung berjibaku di tengah pandemi. Tak heran kalau sosoknya sering terlihat langsung di tengah-tengah lingkungan warga baik saat sosialisasi, aksi, pencegahan, dan donasi dalam upaya memerangi wabah Covid-19.
Ketika FAKTA menyambangi kediamannya di bilangan Babakan Sari, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, langsung terlihat Posko Peduli Covid-19 yang dikerumuni warga masyarakat. Seperti tak ada hentinya, orang-orang datang silih berganti. Mereka ada yang sekedar meminta bantuan berupa masker, ada juga yang langsung ingin bertemu Haji Erwin untuk mengutarakan berbagai kepentingannya. Rata-rata warga tersebut meminta berbagai bantuan seputar dampak dari akibat wabah Corona.
Seperti yang banyak diceritakan warga masyarakat Bandung, FAKTA melihat sosok ketua cabang partai besutan Gus Imin ini seolah melebur tanpa jarak sosial dengan warganya, tanpa melupakan protokol kesehatan physical distancing. Di tempat Haji Erwin itu tersedia ribuan masker, sarung tangan, hand sanitizer, sembako yang diberikan cuma-cuma kepada masyarakat yang datang membutuhkan. Siapa pun akan diberi tanpa memandang alamat atau pilihan politiknya. Sejumlah relawan pun siap siaga. Disiagakan juga di parkiran dua fasilitas armada ambulan medis dan ambulan jenazah. Ada pula tim pendampingan warga yang siap mengantarkan gratis warga yang tidak mampu berobat ke rumah sakit berikut biaya perawatannya.
Selain melakukan open house di kediamannya dalam rangka peduli wabah Corona, kepada FAKTA, Haji Erwin mengatakan bahwa timnya mendirikan beberapa Pos Peduli Covid-19 lainnya di sejumlah titik di Kota Bandung. Hal ini dilakukan guna mengefektifkan penyebaran bantuan dari mulai masker hingga sembako ke masyarakat umum. “Ini dilakukan agar nilai manfaatnya dapat menyebar dan menyentuh lebih banyak lagi lapisan masyarakat”.
Berdasarkan pantauan FAKTA di lapangan, sebelum ditetapkannya PSBB di Kota Bandung, Haji Erwin lebih banyak blusukan mendatangi daerah-daerah zona merah Corona untuk memberikan bantuan penyemprotan disinfektan. Belakangan ini setelah penerapan PSBB di Kota Bandung, Haji Erwin lebih intensif pada kegiatan sosial kemanusiaan berupa pemberian bantuan sembako ke banyak wilayah RT dan RW padat penduduk.
Seperti dikatakan Ramijo, Ketua RT 02 RW 09 Babakan Sari,“RT kami mendapat bantuan paket sembako dari Haji Erwin. Selaku pengurus warga, saya sangat berterima kasih, bantuan ini sangat dinanti warga, warga sudah banyak yang menanyakan kapan bantuan pemerintah akan turun. Tapi tak disangka-sangka tiba-tiba datang lebih dulu bantuan dari Haji Erwin ini”.
Asep Mulyana, sahabat yang juga Pengurus DPC PKB Kota Bandung, menambahkan, selain menjabat sebagai Ketua DPC PKB Kota Bandung, Haji Erwin juga menjabat sebagai Ketua Pagar Nusa PCNU Kota Bandung, Ketua Forum RW Babakan Sari dan Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung. Di parlemen, Haji Erwin terkenal sangat kritis dan vocal dalam memperjuangkan alokasi anggaran bantuan sosial untuk warga Bandung yang terdampak wabah Covid-19. Kehadirannya dalam rapat-rapat penting terutama proses realokasi APBD Kota Bandung yang akan difokuskan kepada penanganan wabah Corona dan dampak ekonominya terhadap masyarakat, tidak lain adalah bagian dari perjuangannya untuk rakyat sebagai wakil rakyat.
Dengan seabreg kegiatan kemanusiaan yang kerap dilakukan di sela-sela tugasnya sebagai wakil rakyat, Haji Erwin rela menguras tenaga, waktu dan tentu saja merogoh kocek pribadi yang luar biasa besarnya, hanya demi memohon ridha Allah SWT dan memberikan manfaat kepada masyarakat, sesuai jargon kampanyenya dulu,“Nulung Kanu Susah, Nalang Kanu Butuh”. (elvinyos)