KADES KASIMAN TAK SEGAN-SEGAN MEMERIKSA KONDISI PERANGKATNYA SEBELUM MASUK RUANG KERJA

Kades Kasiman, H Rahmad Ghozali SE, ketika menguji kesehatan perangkatnya sebelum masuk ruang kerja.
BACK to basic. Kepala Desa (Kades) Kasiman, H Rahmad Ghozali SE, selalu menanamkan kedisiplinan kepada perangkatnya, apalagi di musim corona saat ini sesuai dengan himbauan Bupati Bojonegoro hingga Presiden RI.
Kades Kasiman, Kecamatan Kasiman, H Rahmad Ghozali SE, didampingi semua perangkatnya memaparkan, dalam menindaklanjuti instruksi Bupati Bojonegoro (DR Hj Anna Mu’awanah MSi), Pemdes Kasiman tidak menunggu waktu lama langsung mengumpulkan perangkat, rapat, pesan banner himbauan, belanja logistik, untuk segera mengambil tindakan guna mengantisipasi pencegahan virus Corona (Covid-19) agar jangan sampai ‘nggepok/sobo/mampir’ di Desa Kasiman. “Silahkan tanya apa saja,” kata kades berbasis marinir (TNI AL) ini kepada Wartawan Majalah FAKTA (Ekopurnomo).
Upaya Pemdes Kasiman yakni pencegahan dini, mengupayakan masker made in Kasiman dengan menggerakkan 12 penjahit di seluruh Desa Kasiman untuk diberikan masing-masing per rumah 2 (dua) masker secara gratis. Ditambah ember pancuran plus cairan antiseptik. Sedangkan pendatang dari rantau langsung dikarantina oleh ketua petugas isolasi, Bambang (kasun), yang disediakan 2 rumah isolasi dengan jatah makan 3 kali. Kegiatan selama karantina adalah mandi, sholat, senam/olahraga, berjemur, makan, bergurau/berbagi cerita. Semuanya dilakukan dengan berjauh-jauhan duduk. “Jam 9 (sembilan) malam tidur. Lulus boleh ketemu keluarga. Alhamdulillah, semua taat tatib. Bila tidak taat ya biar ditemui pak kades,” kata petugas.
“Alhamdulillah mereka yang rantau jauh pun sudah memberikan kabar bahwa mereka bertahan di tempat rantauan. Dari datanya kesra, yang kerja di Jakarta, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Solo, Mojokerto, semua berjumlah 53 orang. Termasuk yang kuliah. Pintu lorong di jaga ketua RT masing-masing, Sedangkan patroli Gugus Desa 3 (tiga) shift. Kita tanamkan disiplin agar menjadi teratur, tertib, apalagi ini virus yang dibikin lagu oleh Pak Haji Rhoma Irama,’tak bisa dilihat mata, dan tak bisa diraba, tetapi memilukan dan mematikan’. Maka kita harus ikhtiar, berdoa, taat himbauan pemerintah, jangan sembrono. Perihal pangan cukup. Karena semua rumah punya lumbung kecil untuk menyimpan gabah hingga persiapan 3 musim. Bila panen diganti gabah baru dan seterusnya. Untuk lauk nabati cukup dari pekarangan, untuk kebutuhan protein hewani bisa mancing di kolam desa. Insya Allah ikannya mencukupi sekedar untuk lauk. Karena indukannya banyak, bibit nila juga tidak beli. Mancing di kolam 2 bayar Rp 5.000 dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore, berjemur sambil nunggu ikan,” lanjut Kades Kasiman, H Rahmad Ghozali SE.

Wartawan Majalah FAKTA (Ekopurnomo) saat wawancara khusus dengan Kades Kasiman, H Rahmad Ghozali SE.
“Untuk para petugas debt colector, bank thithil, bank harian, mingguan, bulanan tidak kami pasang pengumuman tetapi masing-masing lembaganya kami beri surat pemberitahuan. Alhamdulillah manajer/petugasnya sama-sama datang, kita bicara-bicara nyambung. Bahkan sukarela bertoleransi, merasa dengan pemberitahuan tertulis merasa dihormati oleh Pemdes Kasiman. Gimana to Mas, mereka ke sini juga memberikan pinjaman kepada warga. Bahkan yang bank harian memberikan toleransi 6 minggu tidak narik. Harapan kami, semoga Corona ini segera berlalu sehingga kehidupan kembali normal dengan rasa nyaman. Perihal rambu atau himbauan dibuat untuk ditaati demi kesehatan dan keselamatan kita semua, bukan hiasan belaka,” ulas Kades Kasiman dengan penuh bijak, dedikasi dan disiplin yang tinggi ini.
Kasun Rinduanto mewakili rekan perangkat dan gugus desa menambahkan bahwa selama ini ditanamkan sikap disiplin sehingga hasilnya mereka jadi tahu antara tugas, kewajiban, dan hak. “Kami juga jadi tahu siapa kami, di mana kami, seharusnya bagaimana kami ? Termasuk dalam tugas maupun di masyarakat jadi tahu diri, dalam menempatkan diri, tidak sembrono”. (F.463)