KADES SUMBERAGUNG, KECAMATAN DANDER, MENDUKUNG KESEPAKATAN KETUA RT DEMI KERUKUNAN DAN KEDAMAIAN DESA
BERTEMPAT di Balai Desa Sumberagung, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur, pada hari Minggu, 19 April 2020, berlangsung musyawarah desa (musdes) khusus menghadapi virus Corona yang diikuti oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
“Assalamu’alaikum wr. wb. Kami Kepala Desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas Desa Sumberagung, Kecamatan Dander, menindaklanjuti instruksi Bapak Presiden, Kementerian Desa, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, menghimbau untuk warga Desa Sumberagung yang merantau di luar negeri, luar provinsi, luar kabupaten, agar menunda kepulangannya demi menjaga keselamatan dan kesehatan berkaitan adanya virus corona atau Covid-19 sampai batas waktu yang dianjurkan oleh pemerintah”.
Babinsa Sumberagung, Serka Suyono, mengatakan bahwa selaku mitra, peran Babinsa adalah membantu pemerintah desa di wilayah kerjanya dalam mensukseskan program yang sudah ditentukan oleh pemerintah pusat maupun daerah.
Demikian juga Bhabinkamtibmas mengatakan,”Kami aparat TNI-Polri yang berada di desa yaitu Babinsa dan Bhabinkamtibmas selalu bersinergi dalam membantu pemerintah demi kesejahteraan masyarakat binaan”.
Kepala Desa Sumberagung, H Abdul Manan, mengatakan bahwa musyawarah desa kali ini bertujuan untuk mencari kesepakatan bersama dalam melaksanakan kebijakan pemerintah yaitu pemberian BLT selama tiga bulan dari April hingga Juni 2020 bagi masyarakat miskin di desa untuk mengatasi dampak wabah Covid-19.
Sedangkan ‘Mbah Haji Manan’ (sapaan akrab Kades Sumberagung) mendukung hasil musyawarah, adanya kesepakatan RT tersebut. Mengingat saking (terlalu) banyaknya KK dan dampak corona bukan hanya dirasakan satu pihak saja, tetapi hampir semua merasakan dampaknya. Karena virus corona bukan seperti virus penyakit lainnya dan juga bukan ‘bongso lelembut, ngerti-ngerti klepek-klepek’.
Lebih lanjut kades yang sekarang melaksanakan tugasnya di periode ke-3 (2019-2025) ini menyebutkan, jumlah kepala keluarga (KK) Desa Sumberagung sebanyak 2.628 KK. Dari jumlah tersebut yang tercatat PKH 447 KK, JSLOT 82 KK, BPNT 221 KK, NPNTD 500 KK, jumlahnya 1.250 KK. Sisanya 1.378 KK masih banyak yang belum mendapatkan walaupun jumlah 1.378 KK itu dikurangi PNS, pensiunan, karyawan BUMN, dan warga yang tergolong mampu.
BLT yang bersumber dari DD (Dana Desa) maksimal 30 %. “Untuk kades se-Kecamatan Dander disepakati 20 % dari pendapatan DD dihitung hanya cukup untuk 107 KK, sedangkan yang sangat membutuhkan ada sekitar 450-an KK. Dengan demikian, bicara dampak corona, semua kena dampak, namun acuannya bersumber dari musdes. Khusus Desa Sumberagung disepakati sesuai Permendes untuk sejumlah 107 KK itu dari 35 RT. Kesepakatan ini diambil agar tidak terjadi ketimpangan (kecemburuan sosial), karena dulu tidak memilih kades maka yang diberi ‘batihe/familine’, karena pendukunge. Dan mereka berdatangan ke balai desa, intinya mereka dengar berita-berita bahwa warga terdampak virus corona dapat bantuan. Maka untuk menjaga kebersamaan, kerukunan, kedamaian, ketenteraman sesama warga, para ketua RT sepakat demikian. Bahasanya kades mendukung, bukan memutuskan. Kalau tidak demikian, jadi bumerang,” ungkap Kades Sumberagung dengan bijak.
Perihal sarana dan prasarana isolasi bagi pendatang dari rantau, untuk Desa Sumberagung ada tradisi ‘Tilik Kampung’. Mereka sudah banyak jadi warga Jakarta, mereka tengok orangtua, keluarga. Tradisi ini tidak bisa dibendung, tapi Alhamdulillah, mereka pun sadar atas musibah corona yang mendunia ini. Seperti dalam lagunya Bang H Rhoma Irama,”kengerian yang mencekam, melanda ke segenap alam, kala makhluq itu datang, menyerang dan mematikan. Sampai setiap negeri mereka menutup diri, diisolasi bersembunyi ketakutan tak berperi”.
Dengan persiapan rumah isolasi/karantina 2 (dua) lokasi, fasilitas kasur, karpet, dan lain-lain ditanggung pemdes. “Bukan sekedar kasur tipis, ndilalah kasur tebal, termasuk karpet ya karpet permadani. Ya tak apalah. Kapasitasnya 20 orang. Sedangkan yang di luar daerah ada sekitar 200 orang, tapi mereka juga paham siapakah itu virus corona ? Untuk Pemdes Sumberagung menghormati pendatang, dengan fasilitas lengkap he…he…he,” ungkap Kades ‘Mbah Haji Manan’ bangga atas kiprah petugas Gugus Desa-nya.
“Kami sebagai kepala desa berharap semoga wabah pendemi virus corona ini cepat selesai, agar kita semua dapat kembali bekerja membangun desa dengan normal,” tandasnya.
Langkah menindaklanjuti instruksi pemerintah pusat dan instruksi Bupati Bojonegoro, menurut Kades H Abdul Manan, Pemdes Sumberagung setelah membentuk gugus desa langsung action. “Tidak lama-lama, begitu Ibu Bupati memerintahkan Pemdes Sumberagung langsung bergegas melaksanakan dan berbelanja, tak pakai ‘undur-unduran’. Demikian juga untuk giat patroli, cuma untuk satu pintu belum, masalahnya jalan poros desa tidak ada tembusannya, adanya lorong buntu. Persediaan logistik cukup. Alhamdulillah ‘do bar’ panen. Untuk pemudanya sebelum jam 9 malam sudah tidak ada yang ‘nyangkruk’. Pada awalnya ada, bergerombol main bilyard, tetapi setelah diberitahu, langsung menyadari,” jelas kades yang juga pengurus IPHI Bojonegoro ini.
“Kami bangga dipimpin Mbah Haji Manan, termasuk perangkatnya, juga lembaga Desa Sumberagung lainnya. Pokoknya, tanggap dan mumpuni. Mbah Nggi (Kades), walau tersepuhnya kades se-Kecamatan Dander, tetapi semangatnya untuk membangun sarana phisik, mengajari disiplin anak buahnya, betul-betul tulus. Semoga kalau bisa besuk penerusnya sebagai kades sini, jiwanya seperti Mbah Haji Manan,” harap warga seraya mengapresiasi kinerja kadesnya itu. (F.463)